Kamis, 19 Juni 2014

PENDEKATAN PENGELAMAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA



  1. Pendekatan Pengalaman Belajar
  1. Definisi pendekatan pengalaman belajar
Pendekatan pengalaman belajar adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan sejumlah aktivitas yang dilakukan siswa untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

  1. Ciri-ciri pendekatan pengalaman belajar
a.       Mengacu kepada interaksi siswa dengan kondisi eksternalnya, bukan konten pelajaran
b.      Mengacu kepada belajar melaui perilaku aktif siswa
c.       Belajar akan dimiliki oleh siswa setelah dia mengikuti kegiatan belajar mengajar tertentu
d.      Pengalaman belajar itu merupakan hasil yang diperoleh sendiri oleh siswa
e.       Adanya berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam usahanya untuk membimbing siswa agar memiliki pengalaman belajar tertentu. Dalam kaitan ini tentu guru pun ingin mengetahui seberapa jauh siswa telah menguasai pengalaman belajar yang ditentukan dan seberapa besar efektivitas bimbingan yang telah diberikan kepada siswa.

  1. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan pengalaman belajar
a.       Tahap persiapan
1.      Guru harus mengetahui tujuan atau kompetensi yang akan dicapai
2.      Sesuaikan jenis bahan atau materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
3.      Perhatikan ketersediaan sumber belajar
b.      Tahap pelaksanaan
1.      Laksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan, dan sumber belajar yang telah diracang
2.      Laksanakan pembelajaran sesuaikan dengan karakteristik siswa, yaitu terkait dengan minat, bakat, dan tingkat perkembanganya
3.      Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa
4.      Menginformasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan
5.      Memberikan bantuan dan pelayanan kepada siswa yang memerlukan
6.      Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dan memberikan bimbingan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
c.       Tahap evaluasi
1.      Pada tahap ini, guru dan siswa bersama-sama melakukan penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan siswa
2.      Membantu siswa dalam menarik kesimpulan

  1. Contoh pembelajaran dengan pendekatan pengalaman belajar
a.       Pengalaman mental melalui ceramah dan perenungan diri, siswa akan memahami dan menemukan makna dibalik informasi yang ia peroleh

b.      Pengalaman fisik melalui pengamatan, percobaan, penelitian, kunjungan, karya wisata/study tour, pembuatan buku harian, dan beberapa bentuk kegiatan praktis lainnya. Lazimnya, siswa dapat memanfaatkan seluruh inderanya ketika menggali informasi melalui pengalaman fisik
c.       Pengalaman sosial, melalui melakukan wawancara dengan tokoh, bermain peran, berdiskusi, bekerja bakti, melakukan bazar, pameran, jual beli, atau pengumpulan dana untuk bencana alam. Pengalaman belajar ini akan lebih bermanfaat kalau masing-masing siswa diberi peluang untuk berinteraksi satu sama lain: bertanya, menjawab, berkomentar, mempertanyakan jawaban, mendemonstrasikan, dan sebagainya.

Rabu, 18 Juni 2014

PENDEKATAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Pendekatan Tematik
           Definisi pendekatan tematik
Pendekatan tematik adalah suatu sistem pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran yang dikaitkan/berpusat pada satu pokok permasalahan (tema), sehingga terjadi kepaduan antara yang satu dengan yang lain dan dapat memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa. Pengalaman yang berarti tersebut ditunjukan dengan mampunya siswa menghubungkan antara konsep-konsep belajar yang telah dilakukannya dan dapat diwujudkannya/direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siwa tidak hanya menghafal materi pelajaran saja.
            Pendekatan tematik menekankan pada pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan dan melakukan pengalaman belajaranya sendiri (learning by doing). Pendekatan ini dimotori oleh Gestalt dan Piaget yang menekankan bawah pembelajran haruslah bermakna dan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak.

Ciri-ciri pendektan tematik
a.       Berpusat pada siswa Siswa dituntun untuk dapat mencari, menemukan, dan melakukan pengalaman belajarannya sendiri atau pembelajaran berpusat kepada siswa (student oriented), yang aktif dalam pembelajaran tidak lagi guru, melainkan siswa.
b.      Memberikan pengalaman langsung pada anak
Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, melainkan pada siswa, sehingga penyampaian materi tidak lagi dilakukan dengan metode konvensional (ceramah) lagi, melainkan guru harus kreatif membuat suatu suasana belajar yang dapat merangksang siswa untuk aktif mencari, menemukan, dan melakukan sendiri pengalaman belajarnya (learning by doing).
c.       Adanya suatu tema/pokok permasalahan
Pembelajaran berpusat pada suatu tema, dan dari tema tersebut dikaitkan beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan tema, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa mampu menghubungkan konsep-konsep pembelajaran yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, Pembelajaran dengan pendekatan tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajran, serta menyorotinya dari barbagai aspek. Demikian halnya dalam mengembangkan ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik dalam pembelajaran. Jika pendekatan tematik yang dilakukan oleh seorang guru, maka guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang tema yang pilih dalam kaitannya denganberbagai mata pelajaran. Sedangkan pembelajaran yang dilakukan oleh beberapa orang guru menuntut kekom-pakan dalma membentuk pemahaman, kompetensi, dan pribadi siswa. Tema yang dipilih hendaknya diangat dari lingkungan kehidupan siswa, agar pembelajaran menjadi hidup, dan tidak menjemukan.
d.      Pembelajaran dikembangkan sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Pembelajaran lebih menekankan pada konsep-konsep yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari dan konsep-konsep tersebut akan ditemukan dan dilakukan sendiri oleh siswa sebagai pengalaman belajarnya, sehingga akan mudah diingat oleh siswa.

      Manfaat Pembelajaran Tematik
a.       Dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan
b.      Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat dari pada tujuan akhir itu sendiri
c.       pembelajaran tematik dapat meningkatkan taraf kecakapan berfikir siswa
d.      kemungkinan pembelajaran yang terpisah-pisah sedikit sekali terjadi, karena siswa dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih tematik
e.       pembelajran tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer pembelajaran (transfer of learning)
f.       Dengan pemanduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan penguasan matri pembelajaran akan semakin meningkat
g.      pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan
h.      Motivasi belajar dapat ditingkatkan dan diperbaiki
i.        Pembelajaran tematik membantu menciptakan struktur kognitif
j.        melalui pembelajaran tematik terjadi kerjasama yang lebuh meningakatantara para guru, para siswa, guru-siswa dan siswa-orang/nara sumber lain;belajar menjadi lebih menyenangkan, belajar dalam situasi lebih nyata dan dalam konteks yang bermakna.

      Kelebihan dan kekurangan pendekatan tematik
Kelebihan pendekatan tematik
a.       Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
b.      Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
c.       Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih terkesan dan bermakna
d.      Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
e.       Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama, seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tangap terhadap gagasan.
f.       Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan siswa.

Kelemahan pendekatan tematik
a.       Dilihat dari aspek guru, pembelajaran dengan pendekatan tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajran, mengembangkan ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik dalam pembelajaran. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut umumnya terjadi karena guru kurang kreatif, misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi tidak akan bermakna bagi siswa.
b.      Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran tematik termasuk memiliki peluang untuk mengembangkan kreatifitas akademik yang menuntut kemampuan belajar siswa yang relative “baik” baik dalam aspek intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut karena model pembelajaran tematik menekankan pada pengembangan kemampuan analitik(memjiwai), kemampuan asosiatif(menghubung-hubungkan) dan kamampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menggali). Bila kondisi diatas tidak dimiliki siswa, maka maka pelaksanaan model tersebut sulit diterapkan
c.       Dilihat dari aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan berguna seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.misalnya perpustakaan, bila hal ini tidak dipenuhi maka akan sulit menerapkan model pembelajaran tersebut.

5.      Contoh pendekatan tematik
Contoh pembelajaran dengan pendekatan tematik di kelas 1 SD
Tema pembelajaran                             : kegiatanku
Implementasi dalam pembelajaran      :
a.       Guru meminta satu orang siswa untuk memimpin doa untuk memulai belajar (materi agama dan PKn tentang kebiasaan yang baik)
b.      Guru menanyakan kabar kepada siswa, seperti:
Siapa yang mau cerita tentang kabarnya hari ini?
c.       Guru menanyakan kegiatan siswa di pagi hari (masuk ke materi):
a)      Guru menunjukan gambar nasi goring. “anak-anak, ini gambar apa? (nasi goring) “Siapa yang tadi pagi sarapan, trus tadi pagi sarapannya pakai apa?”
b)      Menghubungkannya dengan IPA. “ada yang tau kenapa kita harus sarapan?” (anak-anak akan mengacungkan tangannya dan guru dapat menunjuk siswa yang mengacungkan tangannya)
c)      “iya benar, dengan sarapan kita dapat menjalankan aktifitas kita. Memangnya di dalam sarapa kita ada kandungan apa sih?” (anak-anak akan mengacungkan tangannya dan guru dapat menunjuk siswa yang mengacungkan tangannya)
d)     “iya betul. Kandungan gizi yang ada di sarapan kita dapat menjadi energi untuk kita beraktifiatas. Nah, sekarang, ayo dibuka buku halaman 14. Kalau 14, itu angkanya 1 dan 4 atau 4 dan 1?” (materi matematika)
e)      “nah, sekarang coba tuliskan aktifitas yang kalian lakukan mulai dari bangun pagi hingga pulang sekolah dan nanti kita tampilkan di depan ya?” (materi bahasa Indonesia, tentang menulis dan berbicara)
f)       Setelah pembelajaran selesai, guru juga harus meminta siswa untuk berdoa setalah belajar
g)      Kemudian, guru melakukan penilaian dengan rubik penilaian harian mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini

6.      Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan tematik
a.       Tahap persiapan
1)      Guru harus memahami kompetensi yang akan dicapai dan mempunyari rancangan pembelajarannya
2)      Memilih tema sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3)      Mempersiapkan bahan/materi pelajaran dan media pembelajaran
4)      Memilih metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang memancing siswa untuk aktif
b.      Tahap pelaksanaan
1)      Kegiatan pembukaan: bertujuan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang tema yang akan dibahas
2)      Kegiatan inti: difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tema yang akan dibahas
3)      Penutup: dilakukan dengan mengungkap hasil pembelajaran, yaitu dengan cara menanyakan kembali materi yang sudah disampaikan dalam kegiatan inti. Pada tahap penutup guru juga harus pintar-pintar menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mengedepankan pesan-pesan moral yang terdapat pada setiap materi pembelajaran.
c.       Tahap Penilaian (Evaluasi)
Penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu:
1)      Penilaian terhadap proses kegiatan
2)      Penilaian hasil kegiatan. Dengan dilakukan penilaian, guru diharapakan dapat:
a)      Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan
b)      Memperoleh umpan balik, sehingga dapat mengetahui hambatan yang terjadi dalam pembelajaran maupun efektifitas pembelajaran
c)      Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
d)     Menjadikan acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan pemantapan).

  1. Implikasi Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
a.       Bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
b.      Bagi siswa
1)      Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
2)      Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
c.       Terhadap sarana prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran.
1)      Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
2)      Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
3)      Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.

4)         Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini demikian pula cara guru membelajarkannya. Namun masih dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen sebagai bahan pengembangan.
d.      Terhadap Pengelolaan kelas
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
1)      Tata ruang disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
2)      Susunan bangku siswa mudah diubah sesuai dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
3)      Siswa belajar tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat juga di tikar/karpet
4)      Kegiatan bervariasi  dapat dilaksanakan baik di dalam  maupun di luar kelas
5)      Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
6)      Alat, sarana dan sumber belajar dikelola untuk memudahkan siswa menggunakan dan menyimpannya kembali.
e.       Terhadap pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap. Metode yang dipilih adalah metode yang mampu menstimulasi terjadinya proses mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta/ mengkreasi melalui pendekatan saintifik.

Pengikut