Pendekatan
Tematik
Definisi pendekatan tematik
Pendekatan
tematik adalah suatu sistem pembelajaran yang menyatukan beberapa mata
pelajaran yang dikaitkan/berpusat pada satu pokok permasalahan (tema), sehingga
terjadi kepaduan antara yang satu dengan yang lain dan dapat memberikan
pengalaman belajar yang berarti bagi siswa. Pengalaman yang berarti tersebut
ditunjukan dengan mampunya siswa menghubungkan antara konsep-konsep belajar
yang telah dilakukannya dan dapat diwujudkannya/direalisasikan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga siwa tidak hanya menghafal materi pelajaran saja.
Pendekatan tematik menekankan pada
pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan dan melakukan pengalaman
belajaranya sendiri (learning by doing).
Pendekatan ini dimotori oleh Gestalt dan Piaget yang menekankan bawah
pembelajran haruslah bermakna dan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
perkembangan anak.
Ciri-ciri pendektan tematik
a.
Berpusat pada siswa Siswa dituntun untuk dapat
mencari, menemukan, dan melakukan pengalaman belajarannya sendiri atau
pembelajaran berpusat kepada siswa (student oriented), yang aktif dalam
pembelajaran tidak lagi guru, melainkan siswa.
b.
Memberikan pengalaman langsung pada anak
Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, melainkan
pada siswa, sehingga penyampaian materi tidak lagi dilakukan dengan metode
konvensional (ceramah) lagi, melainkan guru harus kreatif membuat suatu suasana
belajar yang dapat merangksang siswa untuk aktif mencari, menemukan, dan
melakukan sendiri pengalaman belajarnya (learning
by doing).
c.
Adanya suatu tema/pokok permasalahan
Pembelajaran berpusat pada suatu tema, dan dari tema
tersebut dikaitkan beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan tema, sehingga
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa mampu menghubungkan konsep-konsep
pembelajaran yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, Pembelajaran
dengan pendekatan tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan
mengembangkan tema pembelajran, serta menyorotinya dari barbagai aspek.
Demikian halnya dalam mengembangkan ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik
dalam pembelajaran. Jika pendekatan tematik yang dilakukan oleh seorang guru,
maka guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang tema yang pilih dalam
kaitannya denganberbagai mata pelajaran. Sedangkan pembelajaran yang dilakukan
oleh beberapa orang guru menuntut kekom-pakan dalma membentuk pemahaman,
kompetensi, dan pribadi siswa. Tema yang dipilih hendaknya diangat dari lingkungan
kehidupan siswa, agar pembelajaran menjadi hidup, dan tidak menjemukan.
d.
Pembelajaran dikembangkan sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa
Pembelajaran lebih menekankan pada konsep-konsep yang
dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari dan konsep-konsep tersebut akan
ditemukan dan dilakukan sendiri oleh siswa sebagai pengalaman belajarnya,
sehingga akan mudah diingat oleh siswa.
Manfaat Pembelajaran Tematik
a. Dengan
menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang
tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan
b. Siswa
dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih
berperan sebagai sarana atau alat dari pada tujuan akhir itu sendiri
c. pembelajaran
tematik dapat meningkatkan taraf kecakapan berfikir siswa
d. kemungkinan
pembelajaran yang terpisah-pisah sedikit sekali terjadi, karena siswa
dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih tematik
e. pembelajran
tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi
kesempatan transfer pembelajaran (transfer of learning)
f. Dengan
pemanduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan penguasan matri
pembelajaran akan semakin meningkat
g. pengalaman
belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk pendekatan
menyeluruh pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan
h. Motivasi
belajar dapat ditingkatkan dan diperbaiki
i.
Pembelajaran tematik membantu
menciptakan struktur kognitif
j.
melalui pembelajaran tematik terjadi
kerjasama yang lebuh meningakatantara para guru, para siswa, guru-siswa dan
siswa-orang/nara sumber lain;belajar menjadi lebih menyenangkan, belajar dalam
situasi lebih nyata dan dalam konteks yang bermakna.
Kelebihan dan
kekurangan pendekatan tematik
Kelebihan
pendekatan tematik
a.
Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan anak
b.
Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan
anak
c.
Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih
terkesan dan bermakna
d.
Mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi
e.
Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama,
seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tangap terhadap gagasan.
f.
Menyajikan
kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan siswa.
Kelemahan
pendekatan tematik
a.
Dilihat dari aspek guru, pembelajaran
dengan pendekatan tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan
mengembangkan tema pembelajran, mengembangkan ilustrasi dan contoh-contoh yang
menarik dalam pembelajaran. Kelemahan pembelajaran tematik tersebut umumnya terjadi karena guru
kurang kreatif, misalnya
seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga
dalam pembelajaran tematik akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok
setiap mata pelajaran. Di samping itu, jika skenario pembelajaran tidak
menggunakan metode yang inovatif maka pencapaian Kompetensi tidak akan bermakna bagi siswa.
b.
Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran
tematik termasuk memiliki peluang untuk mengembangkan kreatifitas akademik yang
menuntut kemampuan belajar siswa yang relative “baik” baik dalam aspek
intelegensi maupun kreatifitasnya. Hal tersebut karena model pembelajaran
tematik menekankan pada pengembangan kemampuan analitik(memjiwai), kemampuan
asosiatif(menghubung-hubungkan) dan kamampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menggali). Bila kondisi diatas tidak dimiliki siswa, maka maka
pelaksanaan model tersebut sulit diterapkan
c.
Dilihat dari aspek sarana dan sumber
pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber
informasi yang cukup banyak dan berguna seperti yang dapat menunjang dan
memperkaya serta mempermudah pengembangan wawasan dan pengetahuan yang
diperlukan.misalnya perpustakaan, bila hal ini tidak dipenuhi maka akan sulit
menerapkan model pembelajaran tersebut.
5. Contoh pendekatan tematik
Contoh pembelajaran dengan pendekatan tematik di kelas 1 SD
Tema pembelajaran :
kegiatanku
Implementasi dalam pembelajaran :
a.
Guru meminta satu orang siswa untuk memimpin doa untuk
memulai belajar (materi agama dan PKn tentang kebiasaan yang baik)
b.
Guru menanyakan kabar kepada siswa, seperti:
Siapa yang mau cerita tentang kabarnya hari ini?
c.
Guru menanyakan kegiatan siswa di pagi hari (masuk ke
materi):
a)
Guru menunjukan gambar nasi goring. “anak-anak, ini
gambar apa? (nasi goring) “Siapa yang tadi pagi sarapan, trus tadi pagi
sarapannya pakai apa?”
b)
Menghubungkannya dengan IPA. “ada yang tau kenapa kita
harus sarapan?” (anak-anak akan mengacungkan tangannya dan guru dapat menunjuk
siswa yang mengacungkan tangannya)
c)
“iya benar, dengan sarapan kita dapat menjalankan
aktifitas kita. Memangnya di dalam sarapa kita ada kandungan apa sih?”
(anak-anak akan mengacungkan tangannya dan guru dapat menunjuk siswa yang
mengacungkan tangannya)
d)
“iya betul. Kandungan gizi yang ada di sarapan kita
dapat menjadi energi untuk kita beraktifiatas. Nah, sekarang, ayo dibuka buku
halaman 14. Kalau 14, itu angkanya 1 dan 4 atau 4 dan 1?” (materi matematika)
e)
“nah, sekarang coba tuliskan aktifitas yang kalian
lakukan mulai dari bangun pagi hingga pulang sekolah dan nanti kita tampilkan
di depan ya?” (materi bahasa Indonesia, tentang menulis dan berbicara)
f)
Setelah pembelajaran selesai, guru juga harus meminta
siswa untuk berdoa setalah belajar
g)
Kemudian, guru melakukan penilaian dengan rubik
penilaian harian mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan hari ini
6. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan tematik
a.
Tahap persiapan
1) Guru
harus memahami kompetensi yang akan dicapai dan mempunyari rancangan
pembelajarannya
2) Memilih
tema sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3) Mempersiapkan
bahan/materi pelajaran dan media pembelajaran
4) Memilih
metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang memancing siswa
untuk aktif
b. Tahap
pelaksanaan
1) Kegiatan
pembukaan: bertujuan untuk menggali pengalaman peserta didik tentang tema yang
akan dibahas
2) Kegiatan inti: difokuskan
pada kegiatan-kegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa
sesuai dengan tema yang akan dibahas
3) Penutup: dilakukan dengan mengungkap hasil pembelajaran, yaitu
dengan cara menanyakan kembali materi yang sudah disampaikan dalam kegiatan
inti. Pada tahap penutup guru juga harus pintar-pintar menyimpulkan hasil
pembelajaran dengan mengedepankan pesan-pesan moral yang terdapat pada setiap
materi pembelajaran.
c. Tahap Penilaian
(Evaluasi)
Penilaian
(evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu:
1) Penilaian
terhadap proses kegiatan
2) Penilaian hasil
kegiatan. Dengan dilakukan penilaian, guru diharapakan dapat:
a) Mengetahui
pencapaian indikator yang telah ditetapkan
b) Memperoleh
umpan balik, sehingga dapat mengetahui hambatan yang terjadi dalam pembelajaran
maupun efektifitas pembelajaran
c) Memperoleh
gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
peserta didik
d) Menjadikan
acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan
pemantapan).
- Implikasi
Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
a. Bagi
guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif
baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
b. Bagi
siswa
1) Siswa
harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya
dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil
ataupun klasikal.
2) Siswa
harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif
misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan
pemecahan masalah
c. Terhadap
sarana prasarana, sumber belajar dan media pembelajaran.
1) Pembelajaran
tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun
kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya
memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
2) Pembelajaran
ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didesain
secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design),
maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by
utilization).
3) Pembelajaran
ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
untuk membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
4)
Penerapan pembelajaran tematik di
sekolah dasar menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini demikian pula cara
guru membelajarkannya. Namun masih dimungkinkan pula untuk menggunakan buku
suplemen sebagai bahan pengembangan.
d. Terhadap
Pengelolaan kelas
Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran tematik perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana
belajar menyenangkan. Pengaturan ruang tersebut meliputi:
1) Tata
ruang disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.
2) Susunan
bangku siswa mudah diubah sesuai dengan keperluan pembelajaran yang sedang
berlangsung
3) Siswa
belajar tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat juga di tikar/karpet
4) Kegiatan
bervariasi dapat dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar kelas
5) Dinding
kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya siswa dan dimanfaatkan
sebagai sumber belajar
6) Alat,
sarana dan sumber belajar dikelola untuk memudahkan siswa menggunakan dan
menyimpannya kembali.
e. Terhadap
pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik,
maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi
kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran,
tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap. Metode yang dipilih adalah metode
yang mampu menstimulasi terjadinya proses mengamati, menanya, mengolah,
menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta/ mengkreasi melalui pendekatan
saintifik.