Pendekatan
Komunikatif
1.
Definisi pendekatan komunikatif
Pendekatan
komunikatif adalah sistem pembelajaran yang menekankan pada aspek komunikasi,
interaksi, dan mengembangkan kompetensi kebahasaan, serta keterampilan
berbahasa (menyimak, membaca, menulis, berbicara) sebagai tujuan pembelajaran
bahasa dan mengakui bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Pendekatan
komunikatif di Indonesia muncul pada tahun 1980 karena adanya ketidakpuasan
akan beberapa teori bahasa (tradisional, struktural, dan mentalistik) yang
hanya menekankan pembelajaran bahasa pada teori saja, tanpa memperhatikan
bagaimana cara penggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Ciri-ciri pendekatan Komunikatif
a. Mengutamakan
makna sebenarnya daripada tata gramatikalnya
b. Adanya
kegiatan komunikasi fungsional dan interaksi sosial yang saling berkaitan
c. Pembelajaran
berorientasi pada pemerolehan kompetensi komunikatif, bukan ketepatan
gramatikal (pemahaman untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari)
d. Pembelajaran
diarahkan pada modifikasi dan peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa
lewat kegiatan berbahasa (learning by
doing)
e. Materi
pembelajaran berangkat dari analisis kebutuhan berbahasa pembelajaran
3.
Manfaat dan kekurangan pendekatan komunikatif
Manfaat
pendekatan komunikatif
a. Siswa
termotivasi untuk mengembangkan keterampilan berbahasanya setelah mengetahui
bahwa ada kaitannya dengan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
b. Siswa akan
lebih mudah untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosialnya
c. Siswa tidak
hanya memiliki pengetahuan tentang kebahasaan, tetapi juga memiliki kompetensi
untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
Kekurangan
pendekatan komunikatif
a.
Guru harus kreatif menciptakan suasana belajar yang
mampu membuat siswa untuk aktif dan interaktif. Bila guru tidak kreatif, maka
pembelajaran akan tidak menarik
b.
Bila siswa tidak memiliki pengatahuan interaksi dan
komunikasi yang cukup baik atau siswa cenderung pasif, maka siswa akan
kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
4. Langkah-langkah
pembelajaran dengan pendekatan komunikatif
a.
Tahap persiapan, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran
dan menyiapkan berbagai strategi yang berhubungan dengan pokok bahasan yang
diajarkan.
b.
Tahap pelaksanaan, guru menyajikan materi pelajaran
dengan memanfaatkan pendekatan komunikatif, sehingga menarik perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan
efesien.
c.
Tahap evaluasi, guru mengadakan evaluasi materi
pelajaran
5. Implementasi
pendekatan komunikatif
a.
Konteks dan tema digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan
kata siswa. Tujuannya adalah agar pembelajaran bahasa berlangsung dalam suasana
kebahasaan yang wajar, tidak disajikan dalam kalimat-kalimat yang sulit
dimengerti siswa, misalnya penggambaran kegiatan di rumah, di dapur, di jalan,
di desa, di sekolah, dan sebagainya.
b.
Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk
bermacam-macam fungsi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penutur,
misalnya :
1) Untuk
menyatakan informasi faktual (melaporkan, menanyakan, mengoreksi, dan
mengidentifikasi)
2) Menyatakan
sikap intelektual (menyatakan setuju atau tidak setuju, menyanggah, dan
sebagainya)
3) Menyatakan
sikap emosional (senang, tidak senang, harapan, kepuasan, dan sebagainya)
4) Menyatakan
sikap moral (meminta maaf, menyatakan penyasalan, penghargaan, dan sebagainya)
5) Menyatakan
perintah (mengajak, mengundang, memperingatkan, dan sebagainya).
Pengajian
fungsi itu sebaiknya disajikan di dalam konteks, tidak dalam bentuk
kalimat-kalimat yang lepas.
c.
Pembelajaran menekankan pada pengembangan kompetensi
bahasanya, bukan pada pengetahuan bahasanya saja, sehingga siswa dapat
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang harus diperhatikan
guru dalam merancang materi pengajaran yang mengacu pada pendekatan komunikatif
menurut Brown, yaitu:
1) Tujuan
pembelajaran di dalam kelas difokuskan pada semua komponen dari kemampuan
berkomunikasi
2) Teknik dalam
pembelajaran bahasa dirancang untuk melibatkan siswa dalam penggunaan bahasa
yang pragmatis, autentik, fungsional dan bermakna
3) Kelancaran
dan ketepatan berbahasa yang dapat melandasi teknik-teknik komunikatif
4) Siswa pada
akhirnya harus menggunakan bahasa, baik secara produktif maupun reseptif.
6.
Contoh pembelajran dengan pendekatan
komunikatif
a. Ketika
Tanya jawab antara siswa dengan guru, maka akan terjadi interaksi dan
pertukaran informasi
b. Ketika
siswa menggunakan keterampilan berbahasanya (menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara), maka secara langsung maupun tidak, telah terjadi pembelajaran
dengan pendekatan komunikatif
c. Simulasi
dan bermain peran. Contoh :
1) Siswa
diminta membayangkan dirinya ada dalam situasi yang dapat terjadi di luar
kelas. Ini dapat saja berupa kejadian yang sederhana, misalnya bertemu seorang
teman di jalan, tetapi dapat pula kejadian yang bersifat kompleks, negosiasi di
dalam bisnis.
2) Siswa
diminta memilih peran tertentu dalam suatu situasi. Dalam beberapa kasus,
mungkin mereka berlaku sebagai dirinya sendiri, tetapi dalam beberapa
kasus-kasus lain mungkin mereka memperagakan sesuatu, di dalam simulasi
3) Mereka
diminta berbuat seperti kalau situasi ini benar-benar terjadi, sesuai dengan
peran mereka masing-masing. Permainan peran tidak selalu dalam bentuk akting,
tetapi dapat juga dalam bentuk debat, atau improvisasi.
trima kasih untuk pengetahuannya.... lanjtukan!
BalasHapusmantap,! thanks.
BalasHapusTerima kasih untuk ilmunya!
BalasHapusizizn copy paste sebgaian materinay. terima kasih
BalasHapusMaaf untuk sumbernya ini dari mana ya maaf bu🙏🏻sebagai bahan skripsi saya materinya saya.mohon balasannya
BalasHapus