Sabtu, 16 November 2013

TINGKATAN MENYIMAK APRESIATIF

Tingkatan Menyimak Apresiatif

Menyimak dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu tingkatan menyimak marginal, attentif, kritis dan apresiatif. Pada pembahasan kali ini, akan dijelaskan mengenai tingkatan menyimak apresiatif. 

Definisi Tingkatan Menyimak Apresiatif

Menyimak apresiatif adalah kegiatan menyimak yang digunakan untuk menikmati, memahami, dan menghayati suatu penuturan lisan. Penyimak harus memperhatikan penggunaan tekanan, pola, dan jenjang waktu pembicara agar menjadi penyimak yang baik.

Proses Menyimak Apresiatif

 
Keterangan:
  1. Mendengar: penyimak menangkap bunyi bahasa
  2. Mengidentifikasi: penyimak memilah dan mengenali bunyi bahasa yang disampaikan oleh penutur. Tahap ini cukup penting, karena pada tahap ini akan menentukan penilaian dan tingkat apresiasi penyimak.
  3. menafsirkan makna: penyimak memberikan makna terhadap bunyi bahasa yang diterimanya.
  4. Menilai: penyimak mengkritisi pesan yang terkandung dalam bunyi bahasa. Pada tingkatan menyimak apresiatif, penilaian yang dilakukan berkaitan dengan keindahan dan penghargaan terhadap suatu penuturan lisan. Penilaian yang dilakukan penyimak tidak diungkapkan dengan jelas, namun hanya sebatas mengangguk-anggukan kepala tanda setuju dan menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak setuju terhadap penuturan lisan yang disampaiakan oleh penutur.

Ciri-ciri Menyimak Apresiatif

  1. Pada tingkatan menyimak apresiatif, kegiatan menyimak hanya dilakukan sebatas untuk menikmati, memahami, dan menghayati suatu penuturan lisan (hanya sebatas mengapresiasi).
  2. Penilaian pada tingkatan ini tidak ditunjukan secara jelas, tetapi hanya diungkapkan dalam diri sendiri saja. Contohnya: ketika penyimak setuju dengan suatu penuturan lisan, biasanya ia akan mendengarkan sambil mengangguk-anggukan kepala, sedangkan bila ia tidak setuju, ia akan menggeleng-gelengkan kepala.

Contoh Menyimak Apresiatif

  1. Menyimak apresiatif terjadi ketika mendengarkan musik, mendengar pembacaan puisi, dan drama dari radio atau rekaman.
  2. Menikmati cerita-cerita, teka-teki, gemerincing irama, dan lakon-lakon yang dibacakan atau diceritakan.

6 komentar:

Pengikut